We Were Liars (2025)

Nonton Film Online We Were Liars (2025) Sub Indo | REBAHIN

Nonton We Were Liars Sub Indo – “We Were Liars.” Berdasarkan novel pemenang penghargaan karya E. Lockhart dan diadaptasi untuk televisi oleh Julie Plec dan Carina Adly McKenzie, acara ini berpusat pada Cadence Sinclair Eastman (Emily Alyn Lind), yang, setelah mengalami cedera otak traumatis, mencoba mengingat kembali kejadian-kejadian di musim panas saat ia berusia 16 tahun, atau Musim Panas 16. Karena tidak ingat siapa atau apa yang menyakitinya, dan keluarganya menolak untuk membicarakannya, Cadence mulai membangkitkan ingatannya sendiri, bertekad untuk mengungkap kebenaran. Rumit dan dijalin dengan indah, “We Were Liars” adalah serial yang rumit dan menarik tentang keluarga, hak istimewa, dan konsekuensi. Meskipun dua episode terakhir tidak sekuat yang seharusnya, acara ini tetap layak untuk ditonton.

“We Were Liars” dibuka dengan Cadence yang hampir tidak berpakaian terbaring tak sadarkan diri di pasir dekat tanah milik keluarga Sinclair yang luas di pulau pribadi mereka, Beechwood, dekat Martha’s Vineyard. Merenungkan bagaimana ia berakhir di sana, Cadence, yang bertindak sebagai narator serial tersebut, memperkenalkan keluarganya kepada penonton. Ada sepupunya, Johnny (Joseph Zada, yang akan segera memerankan Haymitch Abernathy muda dalam “Hunger Games: Sunrise On The Reaping”) dan Mirren (Esther McGregor), serta sahabatnya, Gat (Shubham Maheshwari). Keempat orang itu, yang menyebut diri mereka “Liars,” telah menghabiskan setiap musim panas bersama sejak Musim Panas 8.

Bergabung dengan keempat orang itu di Beechwood, yang dimiliki oleh kakek-nenek Cadence, Harris (David Morse) dan Tipper (Wendy Crewson), adalah ibu Cadence, Penny (Caitlin FitzGerald), bibi-bibinya, Carrie (Mamie Gummer) dan Bess (Candice King) dan pasangan Carrie, Ed (Rahul Kohli), yang juga paman Gat. Meskipun Cadence adalah anak tunggal, Johnny dan Mirren memiliki saudara kandung yang lebih muda yang dikenal sebagai “Littles.” Serial ini berlanjut hingga Musim Panas 17, saat Cadence mengingat kembali beberapa hari yang ia ingat dari Musim Panas 16, musim panas yang mengubah segalanya. Ketegangan di antara kedua saudari itu semakin tinggi; Johnny dan Mirren sama-sama menyembunyikan rahasia dan Cadence dan Gat saling jatuh cinta. Namun, saat Cadence mulai menyatukan semuanya, ia menyadari bahwa tidak ada yang seperti kelihatannya. Terlebih lagi, ia mungkin bukanlah orang yang ia kira.

“We Were Liars” berhasil dengan baik. Dari tradisi tahunan Sinclair seperti pesta Empat Juli dan Lemon Hunt hingga hubungan yang tegang antara Penny, Carrie, dan Bess, yang lahir dari tragedi masa kecil, keluarga Sinclair adalah manipulator ulung. Serial ini mengarahkan lensa pada orang-orang yang sangat kaya, mengangkat cermin dan memaksa mereka untuk menghadapi kekurangan, prasangka, kebencian terhadap diri sendiri, dan titik-titik buta mereka. Namun, acara ini memang memiliki beberapa kesalahan. Suara latar Cadence puitis dan penuh pertimbangan; namun, selingan gambar yang nyaris tak terlihat yang dimaksudkan untuk menggambarkan pikirannya yang retak justru mengganggu. Segmen-segmen ini menambahkan elemen horor aneh yang pada akhirnya tidak diperlukan dalam narasi.

Saat ingatan Cadence perlahan pulih, beberapa pengungkapan muncul ke permukaan, mengejutkan bukan hanya dirinya tetapi juga penonton. Meskipun kebenaran ini meyakinkan dan memberatkan, cara pengungkapannya dalam serial ini tidak sepenuhnya sesuai. Dengan kekayaan keluarga, ras kulit putih, dan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain, banyak penonton mungkin merasa sulit untuk bersimpati, apalagi mengidentifikasi diri, dengan keluarga Sinclair. Bagian pertama dari apa yang terjadi selama Musim Panas 16 terungkap dalam episode kedua terakhir, “Everybody Knows That the Captain Lied,” yang semakin memperkuat hak istimewa dan kemunafikan keluarga Sinclair. Oleh karena itu, saat Cadence dan, pada gilirannya, para penonton ditawari gambaran lengkap di bagian akhir, “My Friends Are Lying in the Sun,” para penonton kemungkinan akan meninggalkan pertunjukan itu dengan rasa jijik yang lebih besar terhadap orang-orang berambut pirang di pulau mereka yang indah.

Namun, tema “We Were Liars” sangat kuat. Semua anak layak mendapatkan masa kecil yang indah, tetapi seiring kita tumbuh, jelas bahwa hari-hari dan musim panas yang seperti dongeng ini sering kali datang dengan pengorbanan besar dari orang lain. Selain itu, saat perfeksionisme memudar dan masa remaja berganti menjadi masa dewasa, penting untuk diingat bahwa kebenaran dan kenaifan dapat menciptakan kobaran api yang merusak. Bagaimanapun, tidak peduli apa yang kita pikir kita ketahui tentang diri kita sendiri dan orang dewasa yang menjadi jangkar dunia kita, tidak ada yang lebih jelas daripada waktu dan pengalaman.